Advertisemen
Potensi Masyarakat Desa Bunter
PEMDES Bunter - Masyarakat Desa Bunter terdiri dari berbagai lapisan atau golongan masyarakat dengan berbagai latar belakang juga keahlian, namun tetap potensi terbesar Desa Bunter terdapat pada sektor pertanian, perkebunan, dan perhutanan.
Wilayah Desa Bunter yang mencapai lebih dari 700ha lebih memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah, banyak sekali lahan-lahan atau kawasan yang masih belum dapat digarap atau dimanfaatkan secara efektif. Terlihat dari masih banyaknya kawasan atau lahan-lahan yang terbengkalai atau tidak terawat. Dalam hal ini dikarenakan karena keterbatasan dari beberapa faktor yang belum dapat ditingkatkan atau dimaksimalkan secara menyeluruh oleh masyarakat Desa Bunter.
Potensi Pertnian Desa Bunter |
Dalam semua sektor, pertanian memegang peranan terbesar dalam hal ini, dikarenakan berdasarkan Lembaran Desa Bunter Nomor 1 Tahun 2011, Peraturan Desa Bunter Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) tahun 2008-2012, disebutkan bahwa luas pertanian sendiri mencapai 258ha, itu artinya 35% dari total keseluruhan lahan atau kawasan yang ada di wilayah Desa Bunter telah terpakai dan dimanfaatkan oleh sektor pertanian. Terdapat banyak produk pertanian hasil garapan para petani Desa Bunter yang dapat diklasifikasikan menjadi dua; bidang pertanian dan perkebunan.
Dibidang pertanian, padi menjadi komoditas utama dimana hampir setiap dusun di Desa Bunter memiliki lahan persawahan. Persawahan di desa Bunter mayoritas menggunakan pengairan sistem tadah hujan, dimana untuk pengairannya hanya mengandalkan air hujan. Pola tanam di Desa Bunter masih terikat dengan adat-istiadat setempat yaitu menggunakan sistem penanggalan-penanggalan keramat yang merupakan tradisi leluhur. Karena menggunakan pola penanggalan tersebut mengakibatkan tanggal tanam tidak serempak sehingga terjadi beberapa masalah seperti meningkatnya serangan hama. Selain itu juga, petani di Desa Bunter masih menggunakan bibit-bibit padi yang berbeda. Sebenarnya masalah tersebut masih dapat ditanggulangi oleh aparat desa setempat. Di bidang pertanian, pada dasarnya di desa Bunter terdapat suatu sistem birokrasi mengatur sektor ini. Tingkatan tertinggi dalam sistem ini dipegang oleh salah satu perangkat desa yang dinamai Ekbang (Ekonomi Pembangunan). Tugas ekbang yaitu mengorganisir sistem pertanian secara keseluruhan di desa Bunter. Dibawah ekbang terdapat sebuah organisasi yang bernama Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) yang menjadi wadah pertukaran informasi antar petani disetiap blok sawah. Berikut contoh alur birokrasi sistem pertanian Desa Bunter: apabila terdapat suatu bantuan dari pemerintah, ekbang yang mendistribusikan ke Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dan kemudian akan disalurkan atau diberitahukan ke anggotanya. Komunikasi antara Ekbang dan Gapoktan harus berjalan dengan baik agar pertanian di Desa Bunter menjadi lebih baik.
Dibidang perkebunan, pada dasarnya Desa Bunter tidak memiliki produk unggulan. Akan tetapi, terdapat banyak komoditas tanaman perkebunan yang tumbuh subur di Desa Bunter diantaranya: pisang, salak, rambutan, kelapa, duku, nangka, nanas, singkong, durian, dan coklat. Akan tetapi, masyarakat Desa Bunter masih cenderung memanfaatkan hasil komoditas perkebunan mereka sebagai konsumsi pribadi. Jika dilihat dari segi ekonomi, komoditas tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan dimana masyarakat tidak hanya memanfaatkan bahan mentah, namun masyarakat bisa mengolah bahan mentah tersebut sehingga memiliki nilai jual lebih, contohnya: salak bisa diolah menjadi sirup dan selai; kelapa bisa diolah menjadi minyak, kopra, dan santan kemasan; coklat sebagai bahan baku coklat olahan. Ternyata, sudah terdapat beberapa produk olahan yang berbahan baku hasil komoditas perkebunan masyarakat setempat seperti: keripik pisang, keripik singkong, dan gula merah. Meskipun sudah terdapat beberapa produk olahan, dari segi pemasaran masih dirasa kurang dimana masyarakat setempat masih cenderung menjadikan produk olahan tersebut sebagai konsumsi pribadi. Padahal, produk-produk perkebunan tersebut akan memiliki nilai jual lebih jika masyarakat setempat diberi pengarahan mengenai pemasaran hasil olahan komoditas perkebunan Desa Bunter, baik dari segi pengemasan, promosi, serta jalur distribusi yang baik untuk memasarkan produk-produk olahan tersebut.
Selain sektor pertanian, sektor perhutanan juga memberikan potensi alam yang sangat baik juga. Jika dilihat dari letak geografisnya, Desa Bunter sangat baik apabila memanfaatkan potensi ini. Karena pepohonan yang menghasilkan nilai jual tinggi sangat baik pertumbuhannya pada cuaca di wilayah Desa Bunter ini.
Untuk objek wisata sendiri, saat ini Desa Bunter belum memiliki tempat wisata yang cukup menarik dan menghasilkan. Akan tetapi, kedepannya Desa Bunter memiliki potensi yang dapat diberdayakan antara lain Sungai Cirende dimana saat ini banyak masyarakat yang memanfaatkan sungai tersebut untuk menjadi tempat pemancingan. Nantinya, potensi Sungai Cirende bisa di-explore dengan menjadikannya tempat wisata air antara lain pemancingan, arung jeram, perahu dayung, outbound dan objek wisata lainnya yang berdampak besar terhadap pendapatan perekonomian masyarakat Desa Bunter.
Dilihat dari segi seni dan budaya di Desa Bunter terdapat berbagai kesenian tradisional seperti ronggeng, jaipong, dan lain-lain. Sayangnya, kesenian tradisional ini masih dikelola secara individu atau mandiri dan pementasannya hanya sebatas permintaan di acara-acara hajatan, khitanan, dan syukuran. Sektor ini akan menjadi lebih produktif dalam skala yang lebih luas jika pengelolaannya difasilitasi oleh pemerintah setempat. Misalnya dengan membentuk asosiasi seniman Desa Bunter yang didukung dengan kebeberadaan sebuah gedung teater sebagai sarana pementasan keseniaan tradisional setempat. Dari pementasan tersebut para seniman Desa bunter bisa mempromosikan keseniannya kepada masyarakat dalam cakupan yang lebih luas. Bahkan keberadaan gedung teater ini juga berpotensi sebagai penarik wisatawan di luar Desa Bunter jika pemerintah setempat berperan aktif dalam proses promosi ke luar desa.
Sumber : http://kknm.unpad.ac.id/bunter/
Add Comments