Advertisemen
Dusun Desa
Dusun Desa dapat dikatakan sebagai pusat Desa Bunter karena balai desa terletak di wilayah tersebut. Dusun ini dipimpin oleh seorang Kepala Dusun atau Lurah, yang membawahi satu Rukun Warga (RW) yang dipimpin oleh Ibu Yani, dimana RW membawahi 5 Rukun Tetangga (RT). Berdasarkan identifikasi kondisi sarana dan prasarana, kondisi jalan di Dusun Desa rusak dengan tekstur berbatu dan cukup miring hal tersebut dikarenakan jalan dilalui oleh truk-truk pembawa kayu dan hasil pertanian. Selain itu pembangunan jalan yang belum mksimal membuat jalan yang sudah diperbaiki kembali rusak. Terdapat Pustu (Puskesmas Pembantu) untuk 1 desa dengan kondisi cukup dan terdapat bidan jaga. Pustu yang ada, dimanfaatkan oleh warga desa sebagai salah satu alternatif pelayanan kesehatan selain puskesmas pusat. Selain kegiatan sehari-hari untuk melayani kebutuhan kesehatan juga dilakukan kegiatan yang dilaksanakan tiap bulan. Kegiatan posyandu yang diadakan sebulan sekali di balai desa sekitar tanggal 20 di setiap bulan oleh ibu-ibu PKK, kegiatan tersebut mencakup imunisasi balita dan kegiatan lain yang melibatkan kader PKK. Terdapat 1 buah masjid di Balai Desa, dan langgar atau mushola di 3 RT dengan kondisi cukup baik namun seringkali kurang dimanfaatkan secara maksimal. Kegiatan keagamaan yang biasa dilaksanakan diantaranya kegiatan pengajian yang dilaksanakan tiap hari Jum’at untuk perempuan dan Senin malam untuk laki-laki. Dusun Desa sendiri memiliki beberapa tokoh agama (ustadz) yang biasa mengisi kegiatan keagamaan. Ada juga lapangan bola yang terletak dekat dengan SMP Bunter yang biasa digunakan untuk kegiatan Karang Taruna.
Antusiasme warga dalam bidang pendidikan masih kurang sekitar 50% dari warga sekitar sudah menyadari akan pentingnya pendidikan, sedangkan sisanya lebih mementingkan faktor ekonomi. Dalam bidang pendidikan terdapat 1 Sekolah Dasar (SD), 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 1 Taman Kanak-kanak (TK), dan 1 Taman Pendidikan Agama (TPA). Selain melanjutkan ke fasilitas pendidikan formal, ada beberapa warga yang melanjutkan ke pendidikann non-formal seperti kursus atau pelatihan. Salah satu fasilitas pendidikan di Dusun Desa yaitu SDN 1 Bunter memiliki kondisi yang cukup baik, seperti penggunaan papan tulis spidol, alat dan fasilitas olah raga yaitu tenis meja dan bola voli, serta alat kesenian yaitu gamelan, namun masih ada fasilitas yang belum memadai seperti ruang komputer, ruang khusus kepala sekolah, dan perpustakaan. Untuk tenaga pengajar, dari SDN 1 Bunter ini terdiri dari tenaga pengajar PNS sejumlah 8 orang dan sebagian merupakan tenaga pengajar sukwan (honorer) sejumlah 3 orang. Murid dari SDN 1 Bunter mayoritas berasal dari warga sekitar, dengan jumlah murid total dari kelas 1-6 sekitar 82 orang. Masalah pembiayaan untuk bersekolah di SDN 1 Bunter adalah gratis, kecuali ada keperluan yang insidentil, seperti perbaikan laptop sekolah karena memang tidak ada anggaraan untuk keperluan tersebut. Sekolah ini merupakan sekolah imbas yang merupakan sekolah mitra dari sekolah induk yaitu SDN 3 Bunter yang terdapat di Dusun Cisadap. Sedangkan prestasi dari murid SDN 1 Bunter sudah mencakup tingkat Provinsi Jawa Barat dan tingkat Kabupaten Ciamis, dalam bidang olah raga seperti bulutangkis dan tenis meja. Permasalahan yang muncul pada sekolah ini salah satunya adalah fasilitas internet karena berdasarkan anjuran Dinas Pendidikan, data pendidikan seperti biodata siswa dan nilai harus dimasukkan secara online.
Berdasarkan identifikasi kondisi tata guna lahan Dusun Desa lahan di wilayah Dusun Desa banyak dimanfaatkan untuk pertanian seperti sawah (baik pribadi, gadai, maupun sewa) dan kebun (buah-buahan: kelapa, duku, rambutan, nangka, alba, dll). Tidak ada tanaman khas yang ditanam di sekitar kebun warga sehingga dalam satu petak tanah bisa terdapat berbagai macam tanaman. Dari pengamatan, identifikasi pola pemukiman di Dusun Desa terbilang menyebar. Terdapat pemukiman di pinggir jalan besar maupun di sekitar wilayah perkebunan dan sawah mengikuti lahan olahan. Kondisi demografi dusun ini salah satunya dapat dilihat dari data kependudukan. Terdapat 250 kepala keluarga dengan 550 orang berusia produktif (17 tahun ke atas), sehingga total sekitar 600 orang penduduk. Kebanyakan penduduk lulusan SMP dan bermatapencaharian bertani atau buruh. Terakhir adalah identifikasi kondisi aksesbilitas wilayah, yaitu Dusun Desa tidak terdapat angkutan atau kendaraan umum (angkot) dari dan menuju Dusun Desa, hanya terdapat ojeg dan 1 mobil bak yang beroperasi setiap pagi ke daerah Kota Banjar.
Sumber : http://kknm.unpad.ac.id/bunter/desa-bunter/dusun-desa/
Add Comments